Monday, November 30, 2015

MUKJIZAT NABI MUHAMMAD SAW YANG BERSUARA MERDU

Di antara utusan Allah SWT, Nabi Dawud salah satu nabi yang dipuji oleh Rasulullah SAW. Kelebihan nabi Dawud ialah, beliau perintis Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa), pembuat baju perang pertama dari bahan besi, sekaligus ahli strategi perang. Bukan hanya urusan Negara, Nabi Dawud sangat rajin berpuasa. Sampai-sampai, Nabi SAW mensyariatkan puasa Dawud. Puasa Dawud itu prakteknya ialah sehari puasa, sehari berbuka). Nabi SAW juga rajin sholat malam, dengan istilah Tahajud Model Nabi Dawud. Tidur sebenar, kemudian bagun menunaikan ibadah, tidur lagi sebentar, kemudian bangun lagi  untuk menunaikan sholat sunnah. Ada ke-istimewaan yang dimiliki Nabi Dawud as, yaitu suara indah nan merdu. Sampai-sampai Nabi SAW memujinya.
Suatu ketika, Daud as akan membaca kitab suci Zabur. Sudah menjadi tradisi, bila Daud AS akan membaca Zabur kaum Israil, jin, hewan dan tumbuhan serta bukit dan gunung-gunung ikut serta mendengarnya.
Bani Isaril sebagai pengikut setia Dawud berada di baris kedua (di belakang Daud AS). Sedangkan pa Jin yang juga menjadi pengikut berada dibelakang Nabi Dawud juga. Sedangkan semua hewan yang terdiri binatang darat dan udara (burung-burung), berada langsung dihadapan  Daud AS. Semua jenis burung sudah bertengger di atas kepala kaum Israil menunggu bacaan Daud AS. Karena betapa merdunya, banyak dari Bani Israil yang tidak kuat menahan keindahan suara Dawud as.
Terkait dengan Mu’jizat Nabi Dawud,Rasulullah SAW pernah mengatakan kepada Abu Musa Al-Asary terkait dengan indah dan merdunya bacaannya:’’ Sesungguhnya ia (Abu Musa) telah dianugerahi suara merdu seperti suara merdu milik keluarga Nabi Dawud (HR Abu Ya’la).
Jika Nabi Dawud memiliki suara indah nan merdu, ternyata Nabi SAW juga memiliki suara yang begitu merdu. Suara itu termasuk mu’jizat Rasulullah SAW. Siapapun yang pernah mendengar Nabi SAW membaca Al-Quran, baik ketika dalam sholat maupun diluar sholat, pasti akan merasa nayaman, tentram dan menyejukkan. Tidak satupun dari sahabat yang pernah menderngar suara Nabi SAW ketika sholat berjamaah atau diluar sholat. Kecuali mereka akan terus berusaha menjadi ma’mun setia sholat bersama Rasulullah SAW
Oleh karena itulah, Nabi SAW menganjurkan dan mengajarkan kepada para qurro (pembaca Al-Quran). QS  Al-Muzammil (73:4) Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan (Tartil)’. Dalam sebuah penjelasan hadis dikatakan bahwa Allah tidak mengutus seorang Nabi melainkan bermuka tampan dan bersuara merdu. Sedangkan Nabimu adalah yang terbagus raut mukanya dan merdu suaranya;’’(HR. At-Tirmidzi).
Di jaman Nabi SAW tidak ada speaker (pengeras suara), tetapi suara Rasulullah SAW mampu menembus setiap telingga sahabat yang mendengarkan,walapun jaraknya begitu jauh. Ratusan, bahkan ribuan sahabat, ketika Nabi SAW menyampaikan ceramah (khutbah), semua bisa mendengarkan pesan Rasulullah SAW. Jadi, tidak hanya merdu suaranya, lebih dari itu suara Nabi SAW memiliki kekuatan yang amat hebat, sehingga orang-orang jauh pun bisa mendengar suara Rasulullah SAW.

Seorang sahabat yang bernama Ummu Hani menceritakann bahwa pada suatu malam ketika dirinya sedang membaringkan punggung di rumahnya. Suasana ketika itu cukup sepi, namun tiba-tiba ia mendengar suara Rasulullah SAW. Ummu Hani merasa heran, dari itu ia mencoba mencari-cari Rasulullah SAW di rumahnya. Namun ternyata Rasulullah SAW tidak ada di rumahnya saat itu.
Pada saat yang bersamaan, ternyata Rasulullah SAW ketika itu sedang berada di sisi Ka’bah. Sedangkan rumah Ummu Hani dan Ka’bah memiliki jarak yang cukup jauh sekali. Ummu Hani menceritakan apa yang disabdakan Nabi SAW adalah sebagai berikut.
Rasulullah SAW bersabda:’’Wahai orang-orang yang beriman, dengan lidahnya dan tak memurnikan keimanan dari hatinya, janganlah kalian memfitnah kaum muslimin dan janganlah kalian mencari-cari cacatnya. Dan barangsiapa yang cacatnya dicari-cari oleh Allah SWT, maka Dia akan membuka kejeleka


KISAH BILAL SANG MUADZIN RASULULLAH YANG MENYENTUH HATI

Kisah inj cukup menyentuh hatiku, sehingga aku pun inda dapat menahan tangis, semoga kisah ini dapat menyedarkan kita betapa beerti nya azan dikumandangkan bagi kita.


Bilal bin Rabah adalah seorang budak yang berasal dari Habasyah (sekarang disebut Ethiopia). Bilal dilahirkan di daerah Sarah kira-kira 34 tahun sebelum hijrah dari seorang ayah yang dikenal dengan panggilan Rabah. Sedangkan ibunya dikenal dengan Hamamah. Masa kecil Bilal dihabisakan di Mekah, sebagai putra dari seorang budak, Bilal melewatkan masa kecilnya dengan bekerja keras dan menjadi budak. Sosok Bilal digambarkan sebagai seorang yang berperawakan khas Afrika yakni tingbgi, besar dan hitam. Dia menjadi budak dari keluarga bani Abduddar. Kemudian saat ayah mereka meninggal, Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang yang menjadi tokoh penting kaum kafir.

Bilal termasuk orang yang teguh dengan pendiriannya. Ketika Rasulullah Saw mulai menyampaikan risalahnya kepada penduduk Mekah, Bilal telah lebih dahulu mendengar seruan Rasulullah saw yang membawa agama Islam, yang menyeru untuk beribadah kepada Allah yang Esa, dan meninggalkan berhala. Maka Bilal-pun pergi menghadap Rasulullah saw untuk mengikrarkan diri masuk Islam karena Allah Tuhan semesta alam, kemudian menyebarlah perihal masuknya Bilal kedalam agama Islam diseluruh penjuru kota Mekah, hingga sampai kepada tuannya Umayyah bin Khalaf dan menjadikannya marah sekali sehingga ingin menyiksanya dengan sekeras-kerasnya. Bilal termasuk golongan orang yang pertama-tama masuk Islam. Masuknya Bilal ke dalam ajaran Islam mengakibatkan penderitaan yang mendalam karena berbagai siksaan yang diterima dari majikannya. Apalagi sang majikan Umayyah bin Khalaf termasuk tokoh penting kaum kafir Quraisy. 


Penyiksaan kaum kafir Quraisy terhadap para budak yang mustad’afin memang sangat kejam. Hal ini juga dirasakan oleh Bilal bin Rabah yang diperlakukan secara kejam oleh Umayyah bin Khalaf beserta para algojonya. Bilal dicambuk hingga tubuhnya yang hitam tersebut melepuh. Tetapi dengan segala keteguhan hati dan keyakinannya, dia tetap mempertahankan keimanannya meski harus menahan berbagai siksaan tanpa bisa melawan sedikitpun. Setiap kali dia dicambuk, dia hanya bisa mengeluarkan kata-kata: “Ahad, Ahad (Tuhan Yang Esa)”. Tidak hanya sekedar dicambuk, kemudian Umayyah pun menjemur Bilal tanpa pakaian di tengah matahari yang sangat terik dengan menaruh batu yang besar di atas dadanya. Dengan segala kepasrahan, lagi-lagi Bilal pun hanya bisa berkata: “Ahad, Ahad”

Akhirnya Allah mengakhiri siksaan demi siksaan yang dialami oleh Bilal melalui Abu Bakar As Shiddiq. Suatu hari, disaat Bilal kembali disiksa oleh majikannya Umayyah, Abu Bakar sedang lewat tidak jauh dari tempat penyiksaannya. Melihat hal tersebut, Abu Bakar bermaksud membeli Bilal dari Umayyah bin Khalaf. Lalu Umayyah pun meninggikan harganya karena ia menduga bahwa Abu Bakar tidak akan mampu untuk membayarnya. Namun Abu Bakar mampu membayarnya dengan 9 awqiyah dari emas. Begitu Abu Bakar As Shiddiq memberitahukan Rasulullah Saw bahwa dia telah membeli Bilal dan menyelamatkannya dari tangan penyiksa, maka Nabi Saw bersabda: 

“Libatkan aku dalam pembebasannya, wahai Abu Bakar!” 

As Shidiq lalu menjawab

“Aku telah membebaskannya, ya Rasulullah.”

Begitulah akhirnya Bilalpun menjadi seorang yang merdeka dan selamat dari siksaan sang majikan. Kebebasannya menjadikan Bilal seorang yang semakin taat mengikuti ajaran agama Allah dan Rasul-Nya. Ketika Rasulullah Saw berhijrah ke Madinah. Bilal pun turut serta berhijrah ke Madinah untuk menjauhi siksaan kaum kafir Quraisy Mekah. Dia mengabdikan diri sepanjang hidupnya kepada Rasul yang sangat dicintainya. Dia menjadi pengikut Rasul yang setia dan selalu mengikuti setiap peperangan yang terjadi pada masa itu.

Ketika Rasulullah Saw selesai membangun Masjid Nabawi di Madinah dan menetapkan adzan, maka Bilal bin Rabah ditunjuk sebagai orang pertama yang mengumandangkan adzan (Muazin) dalam sejarah Islam. Bilal pun menjadi Muadzin tetap pada masa Rasulullah Saw. Suaranya yang begitu merdu sangat menggetarkan hati siapapun yang mendengarnya. Rasulullah sangat menyukai suara Bilal. Biasanya, setelah mengumandangkan adzan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah Saw seraya berseru, “Hayya ‘alashsholaati hayya ‘alashsholaati…(Mari melaksanakan shalat, mari meraih keuntungan….)” 

Ketika Rasulullah Saw akan menaklukkan kota Mekah, Bilal berada di samping beliau. Saat Rasulullah Saw memasuki Ka’bah, Kemudian Rasulullah Saw menyuruh Bilal untuk naik di atas ka’bah dan menyerukan kalimat tauhid. Bilal menyerukan adzan dengan suara yang keras dan menggetarkan hati setiap orang yang mendengarnya. Ribuan leher manusia melihat ke arah Bilal. Ribuan lisan manusia yang mengikuti ucapan Bilal dengan hati yang khusyuk. 

Begitulah sosok Bilal, dia selalu berada di belakang Rasulullah dalam kondisi apapun. Sampai pada saat Rasulullah Saw menghembuskan nafas terakhir, maka waktu shalat tiba. Bilal berdiri untuk mengumandangkan adzan, sementara jasad Rasulullah Saw masih terbungkus kain kafan dan belum dikebumikan. Saat Bilal sampai pada kalimat, “Asyhadu anna muhammadan rosuulullaah” (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”, tiba-tiba suaranya terhenti. Ia tidak sanggup mengangkat suaranya lagi. Kaum muslimin yang hadir disana tak kuasa menahan tangis, maka meledaklah suara isak tangis yang membuat suasana semakin mengharu biru.

Sejak kepergian Rasulullah Saw, Bilal hanya sanggup mengumandangkan adzan selama tiga hari. Setiap sampai kepada kalimat, “Asyhadu anna muhammadan rosuulullaah” (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”, ia langsung menangis tersedu-sedu. Sehingga kaum muslimin yang mendengarnya ikut larut dalam tangisan pilu. Karena itulah kemudian Bilal memohon kepada Abu Bakar, sang khalifah yang menggantikan posisi Rasulullah Saw sebagai pemimpin, agar diperkenankan tidak mengumandangkan adzan lagi, karena tidak sanggup melakukannya. Selain itu, Bilal juga meminta izin kepadanya untuk keluar dari kota Madinah.

Pada suatu hari, ia bermimpi bertemu Rasulullah saw. Dalam mimpinya itu Nabi saw bersabda kepadanya, “Wahai Bilal, apa yang menghalangimu sehingga engkau tidak pernah menjengukku ?” Setelah bangun dari tidurnya, Bilal ra pun segera pergi ke Madinah. Setibanya di Madinah, Hasan dan Husain ra meminta Bilal ra agar mengumandangkan adzan. Ia tidak dapat menolak permintaan orang-orang yang dicintainya itu. Ketika ia mulai mengumandangkan adzan, maka terdengarlah suara adzan seperti ketika zaman Rasulullah saw masih hidup. Hal ini sangat menyentuh hati penduduk Madinah, sehingga kaum wanita pun keluar dari rumah masing-masing sambil menangis untuk mendengarkan suara adzan Bilal ra itu. Setelah beberapa hari lamanya Bilal ra tinggal di Madinah, akhirnya ia meninggalkan kota Madinah dan kembali ke Damaskus dan wafat di sana pada tahun kedua puluh Hijriyah.

Pada waktu kedatangan Umar bin Khatthab ke wilayah Syam, yang kembali bertemu dengan Bilal setelah terpisah cukup lama. Dalam pertemuan tersebut khalifah Umar bin Khattab meminta kepada Bilal untuk mau mengumandangkan adzan dan akhirnya Bilal mau menuruti permintaan sang khalifah. Mendengar Bilal menyuarakan adzan, kaum muslimin merasa sangat terharu, bahkan Umar tidak dapat menahan dirinya untuk tidak menangis tersedu-sedu. Suara Bilal membangkitkan segenap kerinduan mereka kepada masa-masa kehidupan yang dilewati di Madinah bersama Rasulullah Saw. BiIal adalah pengumandang seruan langit itu.

Peristiwa tersebut merupakan adzan terakhir yang diperdengarkan oleh suara merdu dan syahdu Bilal bin Rabah dihadapan kaum muslimin. Bilal tetap tinggal di Damaskus hingga akhir hayatnya. Bilal seringkali mengucapkan kata-kata secara berulang-ulang, kata-kata tersebut adalah:

“Esok kita bersua dengan orang-orang terkasih…
Muhammad dan sahabat-sahabatnya
Esok kita bersua dengan orang-orang terkasih…
Muhammad dan sahabat-sahabatnya”

Demikianlah kisah seorang Bilal, keteguhan, ketegaran dan keyakinannya akan ajaran kebenaran, telah mengangkat derajadnya dan menjadikannya seorang mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya meskipun dia berasal dari seorang budak hitam yang hina dan fakir.

Sunday, November 29, 2015

3 TIPS KECANTIKAN LUAR DAN DALAM TANPA BAHAN KIMIA

Yatah ne nah rahsia kecantikan luar dan dalaman yang selamat untuk kitani gunakan tanpa menggunakan bahan kimia. Tapi sebelum atu kan becerita ku sedikit perihal ku dan pengalaman ku.
Aku jenis yang suka memakai produk2 kosmetik, apa saja produk yang ada di pasaran yang bisai usulnya ,semua atu tah kan dicuba tu, mula dari umur 17 tahun. Hasilnya muka ku jadi sensitif, pantang memakai barang mekap yang inda sesuai abis tia timbul jerawat.

Ada plang jua ku pernah mencuba produk kecantikan atu, yang satu set sama sabun, toner dan krim siang/malam. Baik tu baik, cepat plang putih apa, tapi kulit ku masih sensitif. Bila ku stop datang tia bebalik. Warna kulit jadi inda sekata, so untuk menutupi terpaksa tah pakai bedak tabal2 semua jenis bedak dah ampit ku memakai (silky, revlon, maybeline, etc) tapi bila sudah memakai foundation tabal2 ani kulit susah kan bernafas. makin teruk lah lagi muka ku.

Selain muka sensitif, aku ani penderita dugal yang teruk. dalam seminggu mesti muntah 2x, hingga akhirnya aku mencuba produk dan amalan ani Alhamdulillah. Ani tah tips nya


1. Chloropyll Powder (Unicity) - Harga Retail B$34
Selepas mengamalkan chloropyll setiap hari, dugal ku totally hilang,. tapi mesti ku minum jua ni tiap hari sebab minuman ani sebab setiap kali kitani makan, air chlorophyl yang kitani minum atu karang menyuci toxin yang ada dalam makanan atu sekaligus menyuci perut dan usus kitani.
Fungsi sebenarnya ialah MEMBERSIHKAN DARAH YANG KOTOR DALAM BADAN, DAN MELANCARKAN PEREDARAN DARAH KITANI.

So dari sini tah ia menyembuhkan jerawat dan wajah yang sensitif, banyak lagi khasiat yang kitani boleh dapati dengan meminum chloropyhll ani, diantaranya dapat membantu dalam masalah;
  • Menghilangkan jerawat
  • Bau badan
  • Kulit inda sekata
  • Sakit tulang belakang
  • urat terseliuh
  • Kurang darah
  • Luka
  • Asma
  • Allergik
  • Enzyma
  • Nafas berbau
  • Kencing manis
  • Darah tinggi
  • Masalah Hati
  • Jantung
  • Sakit Datang Haid
  • Ulcer
  • Sakit tekak
  • Tonsils
  • Rambut luruh
  • Kulit kering dan kedut
Cara untuk menggunakan;
Satu sudu kecil dicampur kedalam secawan air biasa atau sejuk dan diminum setiap pagi sebelum sarapan pagi.
Boleh diminum berkali-kali dalam sehari.

Untuk Anak yang berumur 6 bulan keatas , boleh dicampur kedalam susu untuk diminum.

Boleh buatkan masker 2 x dalam seminggu untuk mengencangkan kulit muka dan menyembuhkan luka,  Kalau cacar pun sesuai digunakan ni, untuk menghilangkan rasa gatal dan menyembuhkan rasa ruam.

sila click video 

2. Green tea oil  - Harga Retail $122 (80ml) - Botol Percubaan $20 (10ml)

Green tea oil ani berhasil membuatkan kulit ku nampak cerah, beza dengan dulu warna kulit ku suram dan inda sekata, bakat disana sini, Alhamdulillah selepas memakai ani muka ku ceria jua larasanya, inda perlu memakai bedak tabal2, cukup ku memakai liquid foundation mustika ku beli $2.30

khasiat Green Tea oil
  • Menghilangkan bakat luka jerawat
  • Mengeringkan jerawat
  • menghilangkan jeragat
  • menyembuhkan luka-luka di atas permukaan kulit
  • menyembuhkan kulit kering
  • menyembuhkan bengkak gigitan nyamuk dan serangga yang lain
  • menghilangkan rasa gatal akibat cacar dan menyembuhkan
  • menyembuhkan kurap dan bermacam jenis sakit yang terkena pada kulit

3. Wudhu dan sembahyang
Air wudhu berhasil membuat kulit kita bercahaya, jika amalan kita ikhlas dan baik. Inda pulang kan kata aku ani baik, inda eh.. inda semua jua perfect tapi kitani cuba la kan. shaaring pun inda jua salah kan, inda ja. Cuba tia saja dulu k 


So atulah tips untuk mendapatkan kecantikan tanpa bahan kimia. Insha Allah kalau terpakai kan mencuba, aku boleh dapatkan produk atu untuk kamu


Thursday, November 26, 2015

Surah fatir 29-30

Surah ini boleh diamalkan untuk menghindarkan diri dari kesempitan hidup, dan kerjakan lah apa yg disebutkan dalam surah ini untuk keuntungan kita didunia dan diakhirat, Inshaa Allah.
Ayat 29
( Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan solat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi ).

Ayat 30
( Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun Lagi Maha Mensyukuri.

Thursday, November 12, 2015