Di antara utusan Allah SWT, Nabi Dawud salah satu nabi yang dipuji oleh Rasulullah SAW. Kelebihan nabi Dawud ialah, beliau perintis Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa), pembuat baju perang pertama dari bahan
besi, sekaligus ahli strategi perang. Bukan hanya urusan Negara, Nabi Dawud
sangat rajin berpuasa. Sampai-sampai, Nabi SAW mensyariatkan puasa Dawud. Puasa Dawud itu prakteknya ialah sehari puasa, sehari berbuka). Nabi SAW juga rajin sholat malam, dengan istilah Tahajud Model Nabi Dawud. Tidur sebenar, kemudian bagun
menunaikan ibadah, tidur lagi sebentar, kemudian bangun
lagi untuk menunaikan sholat sunnah. Ada ke-istimewaan yang dimiliki Nabi Dawud as, yaitu suara indah nan merdu. Sampai-sampai Nabi SAW memujinya.
Suatu ketika, Daud as
akan membaca kitab suci Zabur. Sudah menjadi tradisi, bila
Daud AS akan membaca Zabur kaum Israil, jin, hewan dan tumbuhan serta bukit dan
gunung-gunung ikut serta mendengarnya.
Bani Isaril sebagai
pengikut setia Dawud berada di baris kedua (di
belakang Daud AS). Sedangkan pa Jin yang juga menjadi pengikut berada
dibelakang Nabi Dawud juga. Sedangkan semua hewan yang terdiri binatang darat
dan udara (burung-burung), berada langsung dihadapan Daud AS. Semua jenis
burung sudah bertengger di atas kepala kaum Israil menunggu bacaan Daud AS.
Karena betapa merdunya, banyak dari Bani Israil yang tidak kuat menahan
keindahan suara Dawud as.
Terkait dengan
Mu’jizat Nabi Dawud,Rasulullah SAW pernah mengatakan kepada
Abu Musa Al-Asary terkait dengan indah dan merdunya bacaannya:’’ Sesungguhnya ia (Abu
Musa) telah dianugerahi suara merdu seperti suara merdu milik keluarga Nabi
Dawud (HR Abu Ya’la).
Jika Nabi Dawud
memiliki suara indah nan merdu, ternyata Nabi SAW juga memiliki suara yang begitu
merdu. Suara itu termasuk mu’jizat Rasulullah SAW. Siapapun yang pernah mendengar Nabi SAW membaca Al-Quran, baik ketika
dalam sholat maupun diluar sholat, pasti akan
merasa nayaman, tentram dan menyejukkan. Tidak satupun dari sahabat yang
pernah menderngar suara Nabi SAW ketika sholat berjamaah atau
diluar sholat. Kecuali mereka akan terus berusaha menjadi ma’mun setia sholat
bersama Rasulullah SAW
Oleh karena itulah, Nabi SAW menganjurkan dan mengajarkan
kepada para qurro (pembaca Al-Quran). QS Al-Muzammil (73:4) Dan bacalah Al Quran
itu dengan perlahan-lahan (Tartil)’. Dalam sebuah penjelasan hadis dikatakan bahwa
Allah tidak mengutus seorang Nabi melainkan bermuka tampan dan bersuara merdu.
Sedangkan Nabimu adalah yang terbagus raut mukanya dan merdu suaranya;’’(HR.
At-Tirmidzi).
Di jaman Nabi SAW
tidak ada speaker (pengeras suara), tetapi suara Rasulullah SAW mampu menembus
setiap telingga sahabat yang mendengarkan,walapun jaraknya begitu jauh.
Ratusan, bahkan ribuan sahabat, ketika Nabi SAW menyampaikan ceramah (khutbah),
semua bisa mendengarkan pesan Rasulullah SAW. Jadi, tidak hanya merdu
suaranya, lebih dari itu suara Nabi SAW memiliki kekuatan yang amat hebat,
sehingga orang-orang jauh pun bisa mendengar suara Rasulullah SAW.
Seorang sahabat yang
bernama Ummu Hani menceritakann bahwa pada suatu malam ketika dirinya sedang
membaringkan punggung di rumahnya. Suasana ketika itu cukup sepi, namun
tiba-tiba ia mendengar suara Rasulullah SAW. Ummu Hani merasa heran, dari itu
ia mencoba mencari-cari Rasulullah SAW di rumahnya. Namun ternyata Rasulullah
SAW tidak ada di rumahnya saat itu.
Pada saat yang
bersamaan, ternyata Rasulullah SAW ketika itu sedang berada di sisi Ka’bah.
Sedangkan rumah Ummu Hani dan Ka’bah memiliki jarak yang cukup jauh sekali. Ummu Hani menceritakan apa yang
disabdakan Nabi SAW adalah sebagai berikut.
Rasulullah SAW
bersabda:’’Wahai
orang-orang yang beriman, dengan lidahnya dan tak memurnikan keimanan dari
hatinya, janganlah kalian memfitnah kaum muslimin dan janganlah kalian mencari-cari
cacatnya. Dan barangsiapa yang cacatnya dicari-cari oleh Allah SWT, maka Dia
akan membuka kejeleka